•Teknologi pipeline yang digunakan pada komputer bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari komputer.
pipeline adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sejumlah kerja secara bersamaan tetapi dalam tahap yang berbeda yang dialirkan secara kontiniu pada unit pemrosesan. Dengan cara ini, maka unit pemroses selalu bekerja.
•Pada microprocessor yang tidak menggunakan pipeline, satu instruksi dilakukan sampai
selesai, baru instruksi berikutnya dapat dilaksanakan.
•Sedangkan dalam microprocessor yang menggunakan teknik pipeline, ketika satu
instruksi sedangkan diproses, maka instruksi yang berikutnya juga dapat diproses dalam
waktu yang bersamaan.
Tetapi, instruksi yang diproses secara bersamaan ini, ada dalam tahap proses yang
berbeda. Jadi, ada sejumlah tahapan yang akan dilewati oleh sebuah instruksi
Mengapa Pipelining ?
•Setiap unit, menjalankan fungsi tertentu yang unik
•Setiap “clock” (satuan waktu tertentu), setiap unit secara serentak
menyelesaikan pekerjaannya
•Pekerjaan “bergeser” dari unit i ke unit (i + 1), sampai akhirnya pekerjaan
selesai
•Pada waktu seluruh unit terisi penuh, pada setiap “clock” akan keluar
(selesai) satu unit mobil
•Bandingkan dengan proses non-assembly, dimana pekerjaan diselesaikan
semua dahulu (seluruh pekerjaannya mobil ke j selesai), baru mobil ke (j+1)
mulai dikerjakan
•Secara instinktif, dapat dideduksi bahwa :
Tanpa assembly, maka setiap mobil akan selesai dalam waktu ( n x
waktu setiap unit)
•Dengan assembly : pada saat semua unit penuh, maka setiap “clock”
(waktu pengolahan disetiap unit), akan keluar satu mobil
•Tnon-assembly = ( n x Tunit-assembly), dimana
n adalah jumlah unit dalam assembly
•Jadi, dalam kondisi assembly penuh, percepatan proses produksi
mobil dengan assembly (ban berjalan) adalah n kali lebih cepat
dibanding tanpa assembly
Kesulitan dalam pipelining
–Terjadinya penggunaan resource yang bersamaan
–Ketergantungan terhadap data
–Pengaturan Jump ke suatu lokasi memori.
•Karena beberapa instruksi diproses secara bersamaan ada
kemungkinan instruksi tersebut sama-sama memerlukan resource yang
sama, sehingga diperlukan adanya pengaturan yang tepat agar proses
tetap berjalan dengan benar.
•Sedangkan ketergantungan terhadap data, bisa muncul, misalnya
instruksi yang berurutan memerlukan data dari instruksi yang
sebelumnya.
•Kasus Jump, juga perlu perhatian, karena ketika sebuah instruksi
meminta untuk melompat ke suatu lokasi memori tertentu, akan terjadi
perubahan program counter, sedangkan instruksi yang sedang berada
dalam salah satu tahap proses yang berikutnya mungkin tidak
mengharapkan terjadinya perubahan program counter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar